Divination Guidebook
Sebuah buku panduan sebelum memasuki kelas Divination yang berisikan informasi-informasi umum mengenai Divination, mulai dari pengertian dari beberapa ahli, sejarah hingga perkembangannya di masa sekarang.
The Definitions

Divination berasal dari bahasa Latin, yakni divinare yang berarti meramalkan atau memprediksi. Dari asal kata tersebut, Divination adalah upaya untuk mendapatkan wawasan tentang suatu pertanyaan atau situasi melalui ritual atau praktik okultisme. Dengan menggunakan berbagai metode sepanjang sejarah, para peramal memastikan penafsiran mereka tentang bagaimana seorang penanya harus memutuskan langkah selanjutnya. Hal ini bisa dilakukan dengan membaca tanda, kejadian, atau pertanda, atau melalui kontak atau interaksi yang diduga dengan lembaga-lembaga gaib seperti roh, dewa, makhluk yang menyerupai dewa, atau mereka juga biasanya menyebut dengan "kehendak alam semesta."
The History

Yunani Kuno
Divination pada masa Yunani kuno sangat terkenal, bahkan hampir selalu digunakan oleh semua orang sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Selama pertempuran, para jenderal sering kali bertanya kepada para peramal. Pengorbanan di medan perang hanya terjadi ketika dua pasukan bersiap untuk berperang satu sama lain. Tidak ada pasukan yang akan maju sampai peramal mengungkapkan pertanda yang tepat. Namun, banyak yang skeptis akan keakuratan dan kejujuran para peramal. Meski begitu, kegiatan ini secara keseluruhan sangat dihargai dan dipercaya oleh orang-orang Yunani dan kaum Stoa menjelaskan keabsahan ramalan dalam fisika mereka.

India & Nepal
Theyyam atau "theiyam" dalam bahasa Malayalam adalah proses di mana seorang penyembah mengundang dewa atau dewi Hindu untuk menggunakan tubuhnya sebagai media atau saluran dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari penyembah lainnya. Orang-orang di sekitar Mangalore di Karnataka menyebutnya sama, Buta Kola, "paathri" atau "darshin". Sementara di daerah lain di Karnataka, ia dikenal dengan berbagai nama seperti, "prashnaavali", "vaagdaana", "asei", dan "aashirvachana". Di Nepal dikenal sebagai, "Devta ka dhaamee" atau "jhaakri".

Jepang
Meskipun Jepang mempertahankan sejarah metode ramalan tradisional dan lokal, seperti onmyōdō, namun ramalan kontemporer di Jepang yang disebut uranai berasal dari sumber-sumber luar. Metode ramalan kontemporer di Jepang meliputi astrologi Barat dan Cina, geomansi atau feng shui, kartu tarot, ramalan I Ching (Kitab Perubahan), dan fisiognomi (metode membaca tubuh untuk mengidentifikasi sifat-sifat). Di Jepang, metode ramalan termasuk Futomani dari tradisi Shinto.
%2C_circa_1550_AD.jpg)
Taiwan
Tindakan ramalan yang umum dilakukan di Taiwan disebut Poe. Poe terdiri dari dua balok kayu atau bambu yang dipotong berbentuk bulan sabit. Satu sisi berbentuk bulat dan sisi lainnya berbentuk datar dimana keduanya merupakan bayangan cermin. Jenis ramalan yang lebih serius adalah Kiō-á. Ada sebuah kursi kayu kecil dan di sekeliling sisi-sisi kursi terdapat potongan-potongan kecil kayu yang dapat bergerak naik dan turun pada soketnya. Hal ini menyebabkan suara klik ketika kursi digerakkan dengan cara apa pun.

Afrika
Ramalan tersebar luas di seluruh Afrika. Bagi mereka, ramalan adalah salah satu prinsip utama agama Serer di Senegal. Hanya mereka yang telah diinisiasi sebagai Saltigues (pendeta dan pendeta wanita Serer) yang dapat meramal masa depan. Mereka memiliki julukan sebagai "pendeta hujan turun-temurun" yang perannya bersifat religius dan pengobatan.
The Tools

Berikut ini adalah alat-alat yang sering digunakan dalam praktik Divination:
-
Pendulum
-
Kartu Tarot
-
Papan Ouija
-
Bola Kristal
-
Huruf Runes
-
Dadu
-
Etc
In The Modern Era

Di era modern, ramalan telah dianggap hal yang tidak masuk akal oleh komunitas ilmiah dan oleh para skeptis karena dianggap sebagai takhayul. Eksperimen tidak mendukung gagasan bahwa teknik ramalan benar-benar dapat memprediksi masa depan dengan lebih tepat daripada yang mungkin terjadi tanpanya. Pada zaman kuno, ramalan juga mendapat serangan dari para filsuf seperti skeptis akademis Cicero dalam De Divinatione (abad ke-1 SM) dan Sextus Empiricus dari Pyrrhonist dalam Against the Astrolog (abad ke-2 M). Bahkan, penulis satir Lucian (c. 125 - setelah 180) mencurahkan sebuah esai untuk Alexander sang nabi palsu.
The Development

Ramalan Cuaca
Penggunaan ilmu dan teknologi untuk memperkirakan keadaan atmosfer Bumi pada masa datang untuk suatu tempat tertentu. Bangsa Babilonia tercatat telah melakukan prakiraan cuaca sejak 650 SM. Dua orang yang dianggap sebagai pelopor prakiraan cuaca sebagai ilmu adalah Francis Beaufort dan Robert Fitzroy. Saat ini prakiraan cuaca dilakukan menggunakan pemodelan (modeling) dengan bantuan komputer. Walaupun sudah dibantu teknologi, tetapi keakuratan tidak dapat mencapai 100% dan masih ada kemungkinan salah.
